Pengertian Karangan Ilmiah Menurut Para Ahli
Menurut Eko Susilo, M. Karangan ilmiah merupakan artikel yang diperoleh
sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
/ keilmiahannya.
Menurut Yamilah dan Samsoerizal Menjelaskan bahwa keragaman
karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsi. Menurut kelompok,
berbagai karya dikenal ilmiahseperti; makalah, tesis dan disertasi.
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.
Selain itu Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ciri-ciri Karangan Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi
karakteristik utamanya, yaitu:
- Struktur Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi
penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
- Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
- Sikap Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
- Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Selain
ciri-ciri di atas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
- Kejelasan = Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih
- Kelogisan = Keterangan yang dikemukakan masuk akal
- Kelugasan = Pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
- Keobjektifan = Semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan = Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya
- Kesistematisan = Semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan
- Ketuntasan = Segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap lengkapnya.
Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah Bagi Penulis
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bagian
Pembuka
- Sampul
- Halaman judul.
- Halaman pengesahan.
- Abstraksi
- Kata pengantar.
- Daftar isi.
- Ringkasan isi.
Bagian
Isi
- Pendahuluan
- Latar belakang masalah.
- Perumusan masalah.
- Pembahasan/pembatasan masalah.
- Tujuan penelitian.
- Metode penelitian.
Pembahasan
- Pembahasan teori
- Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
- Waktu dan tempat penelitian.
- Metode dan rancangan penelitian
- Populasi dan sampel.
- Instrumen penelitian.
- Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil Penelitian
- Jabaran varibel penelitian.
- Hasil penelitian.
- Pengajuan hipotesis.
- Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Penutup
- Kesimpulan
- Saran
Bagian penunjang
- Daftar pustaka.
- Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
- Daftar Tabel
Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
Artikel
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan
berisi pendapat subjektif penulisanya tentang suatu masalah atau peristiwa.
Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka
atau hasil pengembangan proyek.
Sistematika Artikel:
Sistematika Artikel:
- Judul
- Nama Penulis -- tanpa gelar akademik
- Abstrak --ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel.
- Kata Kunci --3-5 keywords.
- Pendahuluan -- latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat) pokok bahasan dan tujuannya.
- Kerangka Teori (Kajian Teori) --dasar teori yang menjadi acuan.
- Pembahasan --kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
- Penutup -- simpulan dan saran
- Daftar Pustaka
Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan
suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar
atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa
mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan
perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis
yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis
secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif.
Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau
ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika Makalah:
Sistematika Makalah:
1.
Pendahuluan
2.
Pembahasan
3.
Kesimpulan
Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama
dengan makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima
atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di
kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan
pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3).
Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan
yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa
untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan
sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt
(teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan
fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi
lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material
berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu
tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa
untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih
mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan
baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
Disertasi
Disertasi --disebut juga "Ph.D
Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa
untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan
data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.
Artikel Ilmiah Populer
Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang
disebut artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya
bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media massa
(suratkabar, majalah, tabloid).
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
Contoh Karangan Ilmiah
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan suatu perusahaan dalam era
globalisasi saat ini, mengalami peningkatan secara bertingkat dan semakin
pesat. Hal ini mendorong banyak
perusahaan untuk dapat memperluas pangsa pasarnya. Hal tersebutlah yang memicu
terjadinya persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan
perusahaan lainnya. Banyak upaya yang telah dilakukan agar perusahaan dapat
bertahan didalam persaingan ketat ini semua dilakukan agar perusahaan dapat
tetap berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuannya. Perusahaan yang
berorientasi pada laba umumnya memiliki tiga tujuan dasar yaitu, memperoleh
laba, mencapai pertumbuhan, dan mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaannya.
Persaingan usaha yang semakin ketat ini
membuat manajemen perusahaan harus mengatur kebijakan terhadap aset yang
dimiliki oleh perusahaan terutama aset lancar yang merupakan elemen penting
dalam menunjang aktivitas operasi perusahaan. Salah satu aset lancar yang
sangat vital dalam kegiatan operasi suatu perusahaan adalah persediaan.
Persediaan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan industri maupun
dagang karena persediaan diperoleh, diproduksi dan dijual secara terus menerus
untuk kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan sering
mengalami kesulitan dalam pencatatan dan penilaian persediaan.
Persediaan pada umumnya dihubungkan
dengan barang dagangan yang merupakan objek perusahaan. Jenis persediaan pada
masing-masing perusahaan berbeda-beda tergantung dari jenis usaha suatu perusahaan.
Untuk perusahaan dagang persediaan yang ada adalah persediaan barang dagangan,
karena perusahaan membeli barang dengan tujuan untuk dijual kembali. Sedangkan
di perusahaan manufaktur, persediaan barang dagangan terdiri dari persediaan
bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan barang dalam proses dan
persediaan produk jadi.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 14 menyebutkan bahwa yang dimaksud persediaan ada tiga yaitu
(1) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, (2) dalam proses
produksi dan atau dalam perjalanan, (3) dalam bentuk bahan atau perlengkapan
(supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Selain
itu persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana
yang lebih rendah. Semua biaya yang menyangkut persediaan harus dimasukan
seperti biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai.
Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali bila barang rusak,
seluruh atau sebagian barang telah usang atau bila harga penjualan menurun.
Biaya persediaan juga tidak akan diperoleh kembali jika estimasi biaya
penyelesaian atau estimasi biaya penjualan meningkat. Biaya persediaan yang
diakui sebagai beban selama periode meliputi biaya yang sebelumnya termasuk
pada pengukuran barang dalam persediaan yang telah dijual dan biaya overhead
produksi yang tidak teralokasikan serta jumlah abnormal biaya produksi
persediaan.
Perhitungan terhadap nilai persediaan
barang dagangan harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Karena dari hasil
perhitungan tersebut perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan akhir barang
dagangannya dan perusahaan juga dapat menggunakannya untuk menentukan harga
pokok penjualan barang dagangannya. Setiap perusahaan dapat menggunakan metode
perhitungan nilai persediaan sesuai dengan standar akuntansi keuangan seperti
metode FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out) maupun metode rata-rata
(Average Method). Dengan menggunakan metode FIFO dan metode rata-rata, akan
menghasilkan total aktiva, total modal dan laba bersih yang lebih mencerminkan
harga yang lebih besar dan harga
perolehan persediaan yang diterapkan pada tanggal neraca akan mendekati harga pada saat itu. Sedangkan
dengan metode LIFO, maka total aktiva, total modal dan laba bersih akan
dilaporkan lebih rendah. Nilai persediaan akan dilaporkan lebih rendah karena
penilaian persediaan akhir didasarkan pada harga perolehan barang pada periode
sebelumnya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas,
maka penulis tertarik untuk melakukan analisis terhadap penilaian persediaan
yang dituangkan dalam penulisan ilmiah dengan judul : “ANALISIS METODE PENILAIAN DAN PENCATATAN
PERSEDIAAN PADA PT ENERGIZER INDONESIA”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
- Bagaimana metode penilaian dan pencatatan persediaan barang yang terdapat pada PT. Energizer Indonesia?
- Apakah metode penilaian dan pencatatan persediaan yang telah diterapkan oleh PT Energizer Indonesia telah sesuai dengan PSAK 14?
1.3 Batasan Masalah
Melihat
banyaknya data persediaan pada perusahaan, maka penulis membatasi masalah ini
agar dapat dibahas, mudah dimengerti dan diterima dengan baik oleh pembaca,
penulis membatasi pada 2 jenis barang yaitu Baterai Energizer ALK MAX C/2 (ENER
MAX C/2) dan Energizer ALK MAX D/2 (ENER MAX D/2).
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
- Mengetahui metode penilaian dan pencatatan terhadap persediaan pada PT. Energizer Indonesia.
- Mengetahui apakah metode penilaian dan pencatatan terhadap persediaan pada PT. Energizer Indonesia telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Manfaat Praktis
Mengetahui pencatatan
dan penilaian persediaan pada PT Energizer
Indonesia selama bulan Maret 2015, sebagai bahan evaluasi
apabila terdapat kesalahan pencatatan dan penilaian persediaan pada PT Energizer Indonesia, dan sebagai informasi
tambahan dalam perhitungan nilai persediaan.
- Manfaat Akademik
Diharapkan dapat menambah pengetahuan lebih
mendalam mengenai metode penilaian dan pencatatan terhadap
persediaan pada PT Energizer
Indonesia berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan sebagai referensi
dalam penulisan ilmiah selanjutnya dalam melakukan penelitian yang terkait
dengan persediaan.
1.6 Metode
Penelitian
Dalam rangka memperoleh data yang relevan dengan
masalah yang akan dibahas,
maka penulis mengadakan serangkaian penelitian dengan menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data. Adapun teknik-teknik tersebut adalah :
- Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam penelitian kepustakaan, penulis
berusaha mengumpulkan data dengan cara membaca dari buku-buku dan catatan kuliah
serta memahami literatur yang ada hubungnnya dengan masalah yang diteliti
sehingga didapatkan teori, defenisi dan analisis yang berhubungan dengan
penelitian.
- Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian lapangan, penulis
melakukan wawancara langsung dengan bagian gudang, bagian stock, bagian
penjualan, bagian pembelian dan bagian akuntansi untuk memperoleh data dan
informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan analisis terhadap perhitungan
nilai persediaan.
Source:
http://kemahasiswaan.uui.ac.id/berita-55-pengertian-karakteristik-dan-jenisjenis-karya-tulis-ilmiah.htmlhttp://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-karangan-ilmiah-pengertian-ciri-ciri-dan-jenisnya/
http://www.gurupendidikan.com/6-pengertian-tujuan-dan-manfaat-karya-ilmiah-menurut-para-ahli/
http://www.daftarpustaka.web.id/2014/04/pengertian-dan-definisi-karya-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar