Kamis, 12 November 2015

Tugas 2 Bahasa Indonesia 2 - Karangan Ilmiah

Pengertian Karangan Ilmiah Menurut Para Ahli

Menurut Eko Susilo, M. Karangan ilmiah merupakan artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya / keilmiahannya.

Menurut Yamilah dan Samsoerizal Menjelaskan bahwa keragaman karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsi. Menurut kelompok, berbagai karya dikenal ilmiahseperti; makalah, tesis dan disertasi.

Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Selain itu Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ciri-ciri Karangan Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
  • Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
  • Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
  • Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
  • Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Selain ciri-ciri di atas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
  1. Kejelasan = Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih
  2.  Kelogisan = Keterangan yang dikemukakan masuk akal
  3. Kelugasan = Pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
  4. Keobjektifan = Semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
  5.  Keseksamaan = Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya
  6. Kesistematisan = Semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan
  7. Ketuntasan = Segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap lengkapnya.

Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah Bagi Penulis

  1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  2.  Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  3.  Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  5. Memperoleh kepuasan intelektual;
  6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Bagian Pembuka
  • Sampul
  •  Halaman judul.
  •  Halaman pengesahan.
  • Abstraksi
  •  Kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Ringkasan isi.
Bagian Isi
  • Pendahuluan
  •  Latar belakang masalah.
  • Perumusan masalah.
  • Pembahasan/pembatasan masalah.
  • Tujuan penelitian.
  • Metode penelitian.
Pembahasan
  •  Pembahasan teori
  • Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
  •  Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
  • Waktu dan tempat penelitian.
  •  Metode dan rancangan penelitian
  • Populasi dan sampel.
  • Instrumen penelitian.
  •  Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil Penelitian
  • Jabaran varibel penelitian.
  • Hasil penelitian.
  • Pengajuan hipotesis.
  • Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Penutup
  •  Kesimpulan
  • Saran

Bagian penunjang

  • Daftar pustaka.
  •  Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
  • Daftar Tabel

Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah

Artikel

Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya tentang suatu masalah atau peristiwa.
Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.

Sistematika Artikel:
  1. Judul
  2.   Nama Penulis -- tanpa gelar akademik
  3. Abstrak --ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel.
  4.  Kata Kunci --3-5 keywords.
  5. Pendahuluan -- latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat) pokok bahasan dan tujuannya.
  6. Kerangka Teori (Kajian Teori) --dasar teori yang menjadi acuan.
  7.   Pembahasan --kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
  8.  Penutup -- simpulan dan saran
  9. Daftar Pustaka

Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.

Sistematika Makalah:
1.       Pendahuluan
2.       Pembahasan
3.       Kesimpulan

Kertas Kerja

Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.

Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.

 Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

Tesis 

Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

Disertasi 

Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.

Artikel Ilmiah Populer

Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media massa (suratkabar, majalah, tabloid).


Contoh Karangan Ilmiah


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
     
Perkembangan suatu perusahaan dalam era globalisasi saat ini, mengalami peningkatan secara bertingkat dan semakin pesat. Hal  ini mendorong banyak perusahaan untuk dapat memperluas pangsa pasarnya. Hal tersebutlah yang memicu terjadinya persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Banyak upaya yang telah dilakukan agar perusahaan dapat bertahan didalam persaingan ketat ini semua dilakukan agar perusahaan dapat tetap berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuannya. Perusahaan yang berorientasi pada laba umumnya memiliki tiga tujuan dasar yaitu, memperoleh laba, mencapai pertumbuhan, dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.
Persaingan usaha yang semakin ketat ini membuat manajemen perusahaan harus mengatur kebijakan terhadap aset yang dimiliki oleh perusahaan terutama aset lancar yang merupakan elemen penting dalam menunjang aktivitas operasi perusahaan. Salah satu aset lancar yang sangat vital dalam kegiatan operasi suatu perusahaan adalah persediaan. Persediaan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan industri maupun dagang karena persediaan diperoleh, diproduksi dan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan sering mengalami kesulitan dalam pencatatan dan penilaian persediaan.
Persediaan pada umumnya dihubungkan dengan barang dagangan yang merupakan objek perusahaan. Jenis persediaan pada masing-masing perusahaan berbeda-beda tergantung dari jenis usaha suatu perusahaan. Untuk perusahaan dagang persediaan yang ada adalah persediaan barang dagangan, karena perusahaan membeli barang dengan tujuan untuk dijual kembali. Sedangkan di perusahaan manufaktur, persediaan barang dagangan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan barang dalam proses dan persediaan produk jadi.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 menyebutkan bahwa yang dimaksud persediaan ada tiga yaitu (1) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, (2) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, (3) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Selain itu persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Semua biaya yang menyangkut persediaan harus dimasukan seperti biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali bila barang rusak, seluruh atau sebagian barang telah usang atau bila harga penjualan menurun. Biaya persediaan juga tidak akan diperoleh kembali jika estimasi biaya penyelesaian atau estimasi biaya penjualan meningkat. Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode meliputi biaya yang sebelumnya termasuk pada pengukuran barang dalam persediaan yang telah dijual dan biaya overhead produksi yang tidak teralokasikan serta jumlah abnormal biaya produksi persediaan.
Perhitungan terhadap nilai persediaan barang dagangan harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Karena dari hasil perhitungan tersebut perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan akhir barang dagangannya dan perusahaan juga dapat menggunakannya untuk menentukan harga pokok penjualan barang dagangannya. Setiap perusahaan dapat menggunakan metode perhitungan nilai persediaan sesuai dengan standar akuntansi keuangan seperti metode FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out) maupun metode rata-rata (Average Method). Dengan menggunakan metode FIFO dan metode rata-rata, akan menghasilkan total aktiva, total modal dan laba bersih yang lebih mencerminkan harga yang lebih besar dan harga perolehan persediaan yang diterapkan pada tanggal neraca akan mendekati harga pada saat itu. Sedangkan dengan metode LIFO, maka total aktiva, total modal dan laba bersih akan dilaporkan lebih rendah. Nilai persediaan akan dilaporkan lebih rendah karena penilaian persediaan akhir didasarkan pada harga perolehan barang pada periode sebelumnya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan analisis terhadap penilaian persediaan yang dituangkan dalam penulisan ilmiah dengan judul : ANALISIS METODE PENILAIAN DAN PENCATATAN PERSEDIAAN PADA PT ENERGIZER INDONESIA”.

1.2       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
  1. Bagaimana metode penilaian dan pencatatan persediaan barang yang terdapat pada PT. Energizer Indonesia?
  2. Apakah metode penilaian dan pencatatan persediaan yang telah diterapkan oleh PT Energizer Indonesia telah sesuai dengan PSAK 14?

1.3       Batasan Masalah

Melihat banyaknya data persediaan pada perusahaan, maka penulis membatasi masalah ini agar dapat dibahas, mudah dimengerti dan diterima dengan baik oleh pembaca, penulis membatasi pada 2 jenis barang yaitu Baterai Energizer ALK MAX C/2 (ENER MAX C/2) dan Energizer ALK MAX D/2 (ENER MAX D/2).

1.4       Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
  1. Mengetahui metode penilaian dan pencatatan terhadap persediaan pada PT. Energizer Indonesia.
  2. Mengetahui apakah metode penilaian dan pencatatan terhadap persediaan pada PT. Energizer Indonesia telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
1.5      Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
  • Manfaat Praktis

Mengetahui pencatatan dan penilaian persediaan pada PT Energizer Indonesia selama bulan Maret 2015, sebagai bahan evaluasi apabila terdapat kesalahan pencatatan dan penilaian persediaan pada PT Energizer Indonesia, dan sebagai informasi tambahan dalam perhitungan nilai persediaan.

  • Manfaat Akademik

Diharapkan dapat menambah pengetahuan lebih mendalam mengenai metode penilaian dan pencatatan terhadap persediaan pada PT Energizer Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan sebagai referensi dalam penulisan ilmiah selanjutnya dalam melakukan penelitian yang terkait dengan persediaan.

1.6       Metode Penelitian
Dalam rangka memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis mengadakan serangkaian penelitian dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun teknik-teknik tersebut adalah :

  • Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam penelitian kepustakaan, penulis berusaha mengumpulkan data dengan cara membaca dari buku-buku dan catatan kuliah serta memahami literatur yang ada hubungnnya dengan masalah yang diteliti sehingga didapatkan teori, defenisi dan analisis yang berhubungan dengan penelitian.

  • Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian lapangan, penulis melakukan wawancara langsung dengan bagian gudang, bagian stock, bagian penjualan, bagian pembelian dan bagian akuntansi untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan analisis terhadap perhitungan nilai persediaan.


Source:
http://kemahasiswaan.uui.ac.id/berita-55-pengertian-karakteristik-dan-jenisjenis-karya-tulis-ilmiah.html
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-karangan-ilmiah-pengertian-ciri-ciri-dan-jenisnya/
http://www.gurupendidikan.com/6-pengertian-tujuan-dan-manfaat-karya-ilmiah-menurut-para-ahli/
http://www.daftarpustaka.web.id/2014/04/pengertian-dan-definisi-karya-ilmiah.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar