Pengertian Penalaran, Penalaran Deduktif , Penalaran Induktif
1.
PENALARAN
1.1.
Pengertian Penalaran
Menurut
Suhartoyo Hardjosatoto dan Endang Daruni Asdi memberikan definisi penalaran
sebagai berikut,
“Penalaran adalah proses dari budi manusia
yang berusaha tiba pada suatu keterangan baru dari sesuatu atau beberapa
keterangan lain yang telah diketahui dan keterangan yang baru itu mestilah
merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau beberapa keterangan yang semula
itu .”
Keraf
dalam Fadjar Shadiq menjelaskan penalaran (jalan pikiran atau reasoning)
sebagai:
“Proses
berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi
yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan”.
Secara
lebih jelas, Fadjar Shadiq mendefinisikan bahwa penalaran merupakan suatu
kegiatan, suatu proses atau suatu aktivitas berfikir untuk menarik kesimpulan
atau membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasarkan pada beberapa
pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya .
1.2.Ciri-ciri
Penalaran
Berikut
ini merupakan ciri-ciri penalaran:
1) Adanya
suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan
suatu proses berpikir logis).
2) Sifat
analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu
kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi
merupakan cara berpikir secara analitik.
Secara
detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Logis,
suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang
ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
2) Analitis,
berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif
seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal
pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
3) Rasional,
artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau
kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.
2.
PENALARAN
DEDUKTIF
2.1. Pengertian
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku
khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini
disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni
dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang
lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari
suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh
:
Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
social.
2.2.
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam
penalaran deduktif diantaranya :
v Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.
v Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
2.3. Ciri-ciri paragraf berpola deduktif
Paragraf
berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Letak
kalimat utama di awal paragraph
b) Diawali
dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
c) Diakhiri
dengan penjelasan
3.
PENALARAN
DEDUKTIF
3.1 Pengertian Penalaran Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang
diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung
pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa
pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi,
paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai
tari-tarian dari barat seperti breakdance,
Shuffle, salsa (dan Kripton),
modern dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka
menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional
mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya
luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan
budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
3.2 Macam-macam
Penalaran Induktif
Macam-macam penalaran induktif diantaranya :
v Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku
umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup
ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi
dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh generalisasi:
Jika
ada udara, manusia akan hidup.
Jika
ada udara, hewan akan hidup.
Jika
ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika
ada udara mahkluk hidup akan hidup.
3.3 Macam-macam
generalisasi:
v Generalisasi sempurna
Generalisasi sempurna adalah generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi
macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi
tetap saja yang belum diselidiki.
v Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi tidak sempurna adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
3.4 Ciri-ciri paragraf berpola induktif
Paragraf berpola induktif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a)
Letak
kalimat utama di akhir paragraph
b)
Diawali
dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
c)
Paragraf
induktif diakhiri dengan kesimpulan
SUMBER:
https://rismarhaesa15.wordpress.com/2015/03/28/pengertian-penalaran-deduktif-dan-induktif-beserta-contoh-dan-ciri-cirinya/
http://www.seputarpengetahuan.com/2014/12/pengertian-dan-metode-penalaran-menurut.html
http://digilib.uinsby.ac.id/10940/5/bab%202.pdf
SUMBER:
https://rismarhaesa15.wordpress.com/2015/03/28/pengertian-penalaran-deduktif-dan-induktif-beserta-contoh-dan-ciri-cirinya/
http://www.seputarpengetahuan.com/2014/12/pengertian-dan-metode-penalaran-menurut.html
http://digilib.uinsby.ac.id/10940/5/bab%202.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar