NAMA :
BULDAN ABDUL LATIF
NPM :
21212525
KELAS :
1EB10
TUGAS :
TULISAN
MATAKULIAH :
PEREKONOMIAN INDONESIA
Banyak
sekali permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, yang
kemudian dari waktu ke waktu menjadi suatu permasalahan yang kompleks dan
seakan-akan sulit untuk dibenahi. Saat ini saya ingin membahas salah satu
permasalahan sosial yang sudah lama menjadi suatu permasalahan yang
berlarut-larut dan bahkan semakin parah, yaitu tentang “Pengangguran dan
Keterkaitannya Dengan Kemiskinan”.
Dua
permasalahan sosial ini saling berkaitan, Pengangguran sendiri dapat diartikan
sebagai seseorang yang tidak mempunyai pekerjaaan. permasalahan yang timbul ke
permukaan berkaitan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk adalah
ketidakseimbangan antara pertumbuhan lapangan pekerjaan dengan semakin
bertambahnya tenaga kerja setiap tahunnya. Hal ini akan menimbulkan kelebihan
penawaran tenaga kerja dibandingkan dengan permintaannya. Sehingga fenomena ini
memunculkan adanya pengangguran. Pengangguran,
di satu sisi menunjukkan adanya selisih antara permintaan (demand for labor)
dan penawaran tenaga kerja (supply of labor) dalam suatu perekonomian. Diluar
itu terdapat juga sebab-sebab non ekonomis seperti pranata, sikap dan pola
tingkah laku yang berhubungan dengan pengamanan hak kerja, serta keinginan si
penganggur untuk menerima jenis pekerjaan yang lebih cocok dengan kualifikasi,
aspirasi atau selera mereka. (Munir, 1985)
Permasalahan
tentang pengangguran merupakan permasalahan yang sepertinya sudah mendarah
daging bagi masyarakat Indonesia , mengapa saya katakan demikian ? karena masalah
pengangguran sendiri dari hari ke hari semakin meningkat , menurut saya hal
tersebut di mulai dari masa krisis global yang melanda Indonesia , yang
menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar dan mem PHK kan sejumlah
karyawannya.
Permasalahan
pengangguran juga merupakan permasalahan yang cukup serius bagi banyak negara
di dunia, bahkan hampir semua negara mengalami permasalahan tentang
pengangguran. Menjadi seorang pengangguran sendiri dapat mengakibatkan banyak
hal negatif bagi seseorang, baik dalam dirinya
sendiri maupun di dalam kelompok sosialnya.
Permasalahan kemiskinan sendiri merupakan permasalan global. Semua negara di
dunia pasti mengalami permasalahan tentang kemiskinan. Entah permasalahan ini
cukup penting atau tidak di negara tersebut, tergantung pada presentasi tingkat
kemiskinan di negara tersebut. Sedangkan kemiskinan sendiri dapat didefinisikan
sebagai, kurangnya makanan dan tempat tinggal minimal yang diperlukan untuk
mempertahankan hidup. Lebih khusus, kondisi ini dikenal sebagai kemiskinan
absolut. Sedangkan bila dilihat dari pengertian kemiskinan relatif yaitu mereka
yang tidak mempunyai apa-apa yang dibutuhkan oleh kebanyakan orang untuk hidup
layak karena mereka berpenghasilan kurang dari separuh pendapatan rata-rata bangsa
di negara atau daerah tersebut. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan ,
pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan
yang rumit dan tidak ada masalah yang sederhana untuk solusi masalah
kemiskinan. Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
· penyebab individual, atau patologis, yang
melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari
si miskin;
·
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan
dengan pendidikan keluarga;
·
penyebab sub-budaya (subcultural), yang
menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar;
· penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
·
penyebab struktural, yang memberikan alasan
bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Tingkat stres
dalam keluarga juga telah terbukti berkorelasi dengan keadaan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kehilangan pekerjaan dan
kemiskinan berikutnya berhubungan dengan kekerasan dalam keluarga, termasuk
anak dan penyalahgunaan wewenang orang tua.
Keluarga miskin mengalami stres jauh lebih banyak dari keluarga kelas menengah.
Selain ketidakpastian keuangan, keluarga ini lebih mungkin terkena serangkaian
peristiwa negatif dan "nasib buruk," termasuk sakit, depresi,
penggusuran, kehilangan pekerjaan, korban kejahatan, dan kematian keluarga.
Orangtua yang mengalami masa ekonomi sulit dapat menjadi terlalu rugi dan tidak
menentu, mengeluarkan tuntutan didukung oleh penghinaan, ancaman, dan hukuman
fisik.
Tanggapan
utama terhadap kemiskinan adalah:
·
Bantuan kemiskinan, atau membantu secara
langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari
masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
·
Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam
kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan
perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan
lain-lain.
·
Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan
bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera
menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih
mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau
keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
Tingginya
tingkat pengangguran yang terjadi di suatu daerah/negara juga secara otomatis
tingkat kemiskinan di suatu daerah atau negara tersebut pun akan tinggi pula.
Karena pengangguran merupakan permasalahan sosial yang menyebabkan seseorang
akan mengalami ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
diakibatkan dari tingkat perekonomian nya yang rendah. Dan hal tersebut mendorong
terjadinya tingkat kemiskinan yang meningkat, selain itu juga menyebabkan
permasalahan sosial lainnya , seperti tingkat kriminalitas yang tinggi,
kemampuan sumber daya manusia yang tidak tidak baik akibat kebutuhan gizi
masyarakat yang tidak terpenuhi sebagi dampak pengangguran yang menyebabkan
masyarakat menjadi miskin, lalu tingkat daya beli masyarakat pun akan melemah
dalam memenuhi kebutuhan hidup minimumnya, hal ini juga mengakibatkan kurang
nya kemampuan masyarakat dalam membayar pajak artinya pendapatan negara pun
berkurang yang menyebabkan proses pembangunan menjadi terhambat dan tidak
berkembang, kemudian hal tersebut menyebabkan banyak nya
perusahaan/industri-industri yang kekurangan investor dalam berproduksi, karena
tidak ada investor yang mau menanmkan sahamnya di negara/daerah yang tidak
memungkinkan mereka untuk mendapatkan laba. Hal ini akan menyebabkan suatu
daerah/negara.
Jadi kesimpulan hubungan antara pengangguran
dengan kemiskinan yaitu:
-pengangguran berpengaruh secara signifikan
-semakin angka pengangguran meningkat maka angka
kemiskinanpun meningkat pula.
-sebaliknya jika angka pengangguran turun angka
kemiskinanpu menurun.
-Jumlah penduduk meningkat,pengangguran meningkat
maka angka kemiskinanpun menigkat pula.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar