Dampak dari kurangnya minat belajar adalah karya
tulisnya itu semakin hari semakin tidak bermutu apalagi dosen yang
membimbingnya tidak jeli apakah ini tulisan mahasiswa sendiri atau hasil dari
tiruan dari hasil-hasil penelitian yang telah ada. Kalau dosennya tidak jeli
seperti itu maka mahasiswa akan menyalin saja, bahkan banyak yang membeli
skripsi. Mahasiswa juga banyak yang menyontek ketika ujian hal ini dilakukan
karena mereka kurang percaya diri yang disebabkan oleh kurang membaca sehingga
pengetahuannya sangat minim, kalau sudah ujian seperti itu tidak ada rasa
malunya.
Solusi yang tepat untuk mengatasi kurangnya minat
belajar di kalangan mahasiswa adalah dengan mengembangkan diri mahasiswa yang
ditunjang dari sarana dan prasarana yang ada di kampus. Sarana yang ada
di perpustakaan lengkap atau tidak. Kalau buku-buku di perpustakaan lengkap mahasiswa
bisa lebih giat lagi membaca, apalagi bagi mahasiswa yang tidak mampu tidak
harus membeli buku untuk dibaca dan dipelajari tapi cukup pinjam saja di
perpustakaan. Oleh karena itu, sarana kampus harus dilengkapi juga karena buku
di perpustakaan itu-itu saja, dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan.
Setidaknya perpustakaan kampus sama dengan perpustakaan wilayah dan multimedia.
Ruangan kelasnya juga tidak mendukung akhirnya proses belajar mengajar tidak
berjalan dengan kondusif. Bagaimana bisa belajar dengan tenang kalau ruangannya
tidak kondusif, panas, pengap dan ribut. Mau menggunakan LCD juga tida bisa
karena persediaan yang tidak memadai, tidak mungki juga setiap dosen membawa
LCD ke kampus untuk mengajar karena itu memang seharusnya disediakan oleh
kampus. Jadi solusi yang tepat untuk mengatasi hasil tersebut adalah dengan
melengkapi sarana dan prasarana yang ada di kampus untuk menunjang perkembangan
belajar mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar